Menyempurnakan hasil screening sebelumnya. Bisa di baca di menemukan mutiara terpendam disektor properti. Kali ini penulis akan mencoba menganalisis manajemen perusahaan secara sederhana.
Kita mulai dari saham yang memperoleh score tertinggi pada screening tahap 1, yaitu PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) . Langkah paling sederhana yang dilakukan adalah browsing di google apakah LPCk pernah terlibat kasus hukum atau tidak. Terlihat bahwa saat ini perusahaan sedang menghadi masalah hukum terkait pembangunan Megaproyek Meikarta. Dengan adanya kasus hukum yang melibatkan perusahaan maka LPCK kita eliminasi dari List Screening.
Perusahaan selanjutnya adalah PT. Roda Vavitex Tbk (RDTX). Setelah melakukan pencarian di google penulis tidak dapat menemukan kasus hukum yang melibatkan RDTX sehingga dilanjutkan dengan analisis lebih dalam dengan menelusuri laporan tahunan perusahaan. Adapun laporan tahunan terbaru yang dapat ditemukan adalah laporan tahunan tahun 2017 yang menjelaskan
Sejak berdiri 1980 perusahaan pada awalnya bergerak di sektor Tekstil. Baru pada tahun 2002 melebarkan sayap ke sektor properti dengan mendirikan gedung perkantoran RDTX Tower di mega kuningan Jakarta Selatan. Suksesnya bisnis penyewaan gedung perkantoran mendorong perusahaan membangun gedung perkantoran kedua bernama Menara Stadard Chartered di Karet Semanggi, Jakarta Selatan pada tahun 2007. Dan Gedung Ketiga yang dibangun adalah Menara PHE di jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Pada tahun 2017 dimulainya pembangunan Gedung ke 4 Chitaland Tower di Jalan Prof Satrio Karet Kuningan, Jakarta Selatan.
Sejak adanya peraturan perdagangan bebas dan masuknya barang-barang tekstil dari luar negeri, sektor tekstil perusahaan terus mengalami penurunan hingga akhirnya menutup pabrik tekstilnya di Citeureup dan berkonsentrasi pada lini bisnis property.
Berdasarkan laporan tahunan terbaru perusahaan tidak ada kasus hukum yang bernilai material yang tengah dihadapi Perseroan, anggota Direksi maupun anggota Dewan Komisaris yang menjabat.
Berdasarkan laporan tahunan terbarunya pemegang saham RDTX adalah sebagai berikut
PT Geno Tata Graha : 37,75
Daridata diatas terlihat bahwa beberapapimpinan perusahaan juga turut menjadi pemilik perusahaan yang mengindikasikan mereka optimis dengan kinerja perusahaan ke depannya. Ketika menjadi pemilik saham perusahaan yang dipimpin, tentu mereka akan selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk perusahaan.
Kekurangan RDTX
Sahamnya tergolong tidak likuid, dengan kapitalisasi pasar 1,7 T. Transaksi bulanan sahamnya hanya 238 juta. Untuk rekan-rekan trader sepertinya tidak akan menyukai saham jenis ini karena mungkin butuh 5 tahunan agar saham ini dinilai dengan benar oleh pasar.
Mungkin sekian dulu screening sederhana yang dapat penulis sampaikan. silakan rekan-rekan dapat menggunakan cara yang sama untuk menganalisis saham diperingkat 3, 4 dan 5 dan menentukan keputusan investasi anda sendiri. selamat mencoba.
Salam
Investasi Sahamku
Kita mulai dari saham yang memperoleh score tertinggi pada screening tahap 1, yaitu PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) . Langkah paling sederhana yang dilakukan adalah browsing di google apakah LPCk pernah terlibat kasus hukum atau tidak. Terlihat bahwa saat ini perusahaan sedang menghadi masalah hukum terkait pembangunan Megaproyek Meikarta. Dengan adanya kasus hukum yang melibatkan perusahaan maka LPCK kita eliminasi dari List Screening.
Hasil Penelusuran Kasus Hukum LPCK di Google |
Perusahaan selanjutnya adalah PT. Roda Vavitex Tbk (RDTX). Setelah melakukan pencarian di google penulis tidak dapat menemukan kasus hukum yang melibatkan RDTX sehingga dilanjutkan dengan analisis lebih dalam dengan menelusuri laporan tahunan perusahaan. Adapun laporan tahunan terbaru yang dapat ditemukan adalah laporan tahunan tahun 2017 yang menjelaskan
Sejak berdiri 1980 perusahaan pada awalnya bergerak di sektor Tekstil. Baru pada tahun 2002 melebarkan sayap ke sektor properti dengan mendirikan gedung perkantoran RDTX Tower di mega kuningan Jakarta Selatan. Suksesnya bisnis penyewaan gedung perkantoran mendorong perusahaan membangun gedung perkantoran kedua bernama Menara Stadard Chartered di Karet Semanggi, Jakarta Selatan pada tahun 2007. Dan Gedung Ketiga yang dibangun adalah Menara PHE di jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Pada tahun 2017 dimulainya pembangunan Gedung ke 4 Chitaland Tower di Jalan Prof Satrio Karet Kuningan, Jakarta Selatan.
Sejak adanya peraturan perdagangan bebas dan masuknya barang-barang tekstil dari luar negeri, sektor tekstil perusahaan terus mengalami penurunan hingga akhirnya menutup pabrik tekstilnya di Citeureup dan berkonsentrasi pada lini bisnis property.
Berdasarkan laporan tahunan terbaru perusahaan tidak ada kasus hukum yang bernilai material yang tengah dihadapi Perseroan, anggota Direksi maupun anggota Dewan Komisaris yang menjabat.
Berdasarkan laporan tahunan terbarunya pemegang saham RDTX adalah sebagai berikut
PT Geno Tata Graha : 37,75
PT Geno Intiperkasa :
37,24
Setiadi Widjaja :
11,13
Herrijanto Widjaja :
0,50
Wiriadi Widjaja :
0,79
Karta Widjaja :
1,14
Masyarakat :
11,22
Saham Treasuri :
0,23
Daridata diatas terlihat bahwa beberapapimpinan perusahaan juga turut menjadi pemilik perusahaan yang mengindikasikan mereka optimis dengan kinerja perusahaan ke depannya. Ketika menjadi pemilik saham perusahaan yang dipimpin, tentu mereka akan selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk perusahaan.
Kekurangan RDTX
Sahamnya tergolong tidak likuid, dengan kapitalisasi pasar 1,7 T. Transaksi bulanan sahamnya hanya 238 juta. Untuk rekan-rekan trader sepertinya tidak akan menyukai saham jenis ini karena mungkin butuh 5 tahunan agar saham ini dinilai dengan benar oleh pasar.
Mungkin sekian dulu screening sederhana yang dapat penulis sampaikan. silakan rekan-rekan dapat menggunakan cara yang sama untuk menganalisis saham diperingkat 3, 4 dan 5 dan menentukan keputusan investasi anda sendiri. selamat mencoba.
Salam
Investasi Sahamku
Post a Comment for "Mencari Mutiara Terpendam di saham Property ( Analisis Manajemen Perusahaan )"