Sekilas tentang ICBP
ICBP atau Indofood Consumer Branded Product Sukses Makmur di
dirikan pada tahun 2009. Setahun kemudian ICBP langsung IPO di Bursa Efek
Indonesia. Perlu menjadi catatan, bahwa Sebelumnya ICBP adalah salah satu lini
Bisnis INDF atau Indofood Sukses Makmur.
Lini bisnis ini dimulai dengan bisnis di bidang mie instan pada tahun
1982. 80,53% saham ICBP dimiliki oleh induk perusahaannya dan 19,47% dimiliki
publik
.
Sepanjang tahun 2019, ICBP membukukan penjualan bersih (net
sales) sebesar 42 triliun. 63% berasal dari divisi mie instan, divisi dairy
berkontribusi 19%, Divisi makanan ringan berkontribusi seesar 6%, divisi
penyedap makan memberi kontribusi sebesar 5% begitu juga dengan Divisi Nutrisi
dan Makanan Khusus serta divisi minuman yang masing-masing berkontribusi
sebesar 2% dan 4%.
Divisi Bisnis Mi Instan
Sebagai salah satu produsen mi instan terbesar di dunia,
ICBP memiliki berbagai merek dan dan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang
berbeda beda. Mi instan yang telah dikenal luas di seluruh dunia karena
kualitasnya yang tinggi dan cita rasanya yang otentik.
Indomie produk unggulan ICBP menjadi satu-satunya merek asia
yang memasuk dalam top 10 global brand menurut kantar worldpanel, sebuah
lembaga panel konsumer independen. Supermi, sarimi dan sakura juga merupakan
merek-merek yang yang dikenal baik di segmen bag noodles. Sementara pop mie
merupakan pemimpin pasar di kategori cup noodles dan sarimie gelas merupakan pemain nomor 2 di segmen mug
noodles. Selain itu ICBP juga memproduksi mi telur dengan merek Mie Telur cap 3
Ayam dan Sakura. Setiap tahunnya ICBP mampu memproduksi 19 miliar bungkus mi
instan dan mi telur dalam berbagai pilihan kemasan dan cita rasanya. ICBP memiliki
17 pabrik di Indonesia dan 1 pabrik di Malaysia.
DI tahun 2019 Divisi Mie Instan Mencatatkan penjualan
sebesar 27,71 triliun, atau sekitar 63% dari nilai penjulan ICBP secara
keseluruhan yang memberi kontribusi laba sebesar 6 triliun.
Divisi Dairy
Divisi Dairy dijalankan oleh Indolakto, anak perusahaan ICBP
dengan kepemilikan saham efektif sebesar 68,8%. Divisi ini memproduksi Susu
UHT, Susu steril masuk kemasan, krimer
kental manis, susu pasteurisasi, susu multi-cereal, minuman mengandung susu,
susu bubuk, es krim dan mentega. Dengan merek Indomilk, Cap Enak, Kremer, Tiga
Sapi, Indomilk Kids, Indomilk Good To Go, Indofood Ice Cream dan Orchid Butter.
Indomilk telah hadir di pasarr selama lebih dari 50 tahun, dan saat ini telah
mengoperasikan 6 pabrik dengan kapasitas produksi lebih dari 700.000 ton per
tahun.
Di tahun 2019 divisi dairy mencatatkan penjualan sebesar
8,05 triliun. Berkontribusi sebesar 19% terhadap penjulan ICBP dan menghasilkan laba sebesar 1.1 triliun
Divisi Makanan Ringan
PT Indofood Fritolay Makmur, perusahaan patungan antara ICBP
(51%) dan afiliasi PepsiCo yakni FritolayNeterlands Holding B.V (49%) mengelola
sebagian besar dari kegiatan usaha Divisi Makanan Ringan. Produk-produknya
meliputi makanan ringan mode dan makanan ringan tradisional yang
dimoderenisasi. Produk-produk tersebut dipasarkan dengan merek Chitato, Lay’s,
Qtela, Doritos, Cheetos, Jetz dan Chiki.Chitato dan Qtela merupakan pemimpin
pasar di industri makanan ringan indonesia. Divisi ini mengoperasikan 3 pabrik
dengan kapasitas produksi sekitar 50.000 ton per tahun.
Di tahun 2019 divisi makanan ringan mencatatkan penjualan
sebesar 2,64 triliun. Nilai ini setara dengan 6 % penjulan ICBP secara
keseluruhan. Divisi ini mengalami kerugian sebesar 42 miliar
Divisi Peyedap Makanan
Divisi ini memproduksi dan memasarkan beragam produk
kuliner, termasuk recipe mix, kecap, saus sambal, saus tomat, dan produk
cooking aids dengan merek Indofood dan Indofood Racik. Selain itu juga
memproduksi dan memasarkan sirup dengan merek Indofood Freiss. Divisi ini
mengoperasikan 3 pabrik dengan kapasitas produksi tahunan lebih dari 150.000
ton.
Di tahun 2019 divisi penyedap makanan mencatatkan penjualan
sebesar 2,36 triliun. 5% dari seluruh penjualan ICBP sepanjang tahun 2019 dan Menghasilkan
laba sebesar 220 miliar.
Divisi Nutrisi dan Makanan Khusus
Divisi ini memproduksi berbagai makanan khusus dengan
kandungan nutrisi yang disesuaikan untuk kebutuhan seluruh keluarga terutama
bayi, balita, anak-anak serta ibu hamil dan menyusui. Seluruhnya telah memenuhi
standar keamanan pangan internasional
yang tertinggi. Produknya meliputi, bubur, makanan ringan seperti rice puffs,
crunchies, biskuit dan puding serta sup mi untuk bayi dan balita berusia diatas
6 bulan hingga 24 bulan, cereal snack untuk anak-anak berusia 6-12 tahun,
cereal powder powdered drinks yang cocok bagi seluruh keluarga, dan produk susu
bagi ibu hamil dan menyusui.
Produk-produk ini dipasarkan dengan berbagai merek. Untuk bubur bayi dan
makanan ringan bayi, Promina ditujukan bagi segmen pasar menengah ke atas,
sedangkan SUN menawarkan produk dengan kandungan nutrisi yang baik bagi segmen
pasar yang lebih luas. Govit menawarkan produk cereal snack yang sehat bagi
anak-anak, Gowell menawarkan solusi sarapan yang kaya nutrisi dan berenergi
bagi seluruh keluarga, dan Sun Ibu menawarkan produk susu bagi ibu hamil dan
menyusui. Memiliki 1 pabrik dan kapasitas produksi dalam setahun 25.000 ton
Di tahun 2019 divisi Nutrisi dan Makanan Khusus mencatatkan
penjualan sebersar 980,7 miliar. 2% dari seluruh penjulan ICBP pada tahun 2019
dan menghasilkan laba 41 miliar
Divisi Minuman
dijalankan oleh PTAnugrah Indofood Barokah Makmur (AIBM)
yang 99,95 sahamnya dimiliki oleh ICBP. Divisi ini memproduksi berbagai minuman, termasuk teh siap saji,
AMDK dan minuman rasa buah yang dipasarkan dengan merek Ichi Ocha, Club, dan
Fruitamin. Dengan 20 pabrik yang tersebar di seluruh Indonesia yang total
produksinya sekitar 3 miliar liter per tahun.
Di tahun 2019 divisi minuman mencatatkan penjualan sebesar
1,88 triliun. Berkontribusi sebesar 4% terhadap penjualan perusahaan pada tahun
2019. Divisi ini mengalami kerugian 159 miliar pada tahun 2019.
Divisi Kemasan
Divisi kemasan memegang peranan penting dalam menjamin
kualitas produk di Indofood mulai dari pabrik hingga ke pasar. Divisi ini
memproduksi berbagai jenis kemasan dengan beragam pilihan bahan untuk memenuhi
kenutuhan ICBP, INDF serta pelanggan yang bergerak di industri makanan dan non
makanan yang berapa di luar maupun dalam negeri.
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa laba usaha
dari ICBP ada pada angka 7,2 triliun. Dimana 83,5% berasal dari divisi mie
instan, 15,5% dari divisi dairy. -0,5 dari divisi makanan ringan, 3% dari
divisi penyedap makanan, 0,5% dari
divisi nutrisi dan makanan khusus dan -2% dari divisi minuman.
Terlihat bahwa sebagian besar laba usaha ICBP berasal dari
divisi mie instan, sehingga bila terjadi sesuatu pada lini bisnis ini, baik
sesuatu yang positif ataupun sesuatu yang negatif, akan sangat mempengaruhi profitabilitas ICBP
di tahun tahun mendatang.
Post a Comment for " Binis dan Produk ICBP"