Kata Siapa Lo Kheng Hong Gak Pernah Nyangkut di Saham? Mari kita bahas perjalannya di saham BUMI, pengalaman salah satu floating loss terbesar yang pernah dialami lo kheng hong. Di tahun 2012 lo kheng hong membeli saham ini di harga 1000/lembar. Jauh lebih rendah di harga tertingginya di angka 8000/lembar
Alasan Pembelian Saham Bumi
BUMI adalah salah satu eksportir batubara termal terbesar di dunia dengan penjualan USD 4 miliar. Walaupun memiliki hutang yang besar diangka USD 5 miliar. Ini terbilang jauh lebih kecil dari nilai cadangan batu baranya. Berdasarkan Joint Ore reserves Committee cadangan batu bara Bumi Resources mencapai 3 miliar ton. Saat itu harga batu bara di USD 80/ton maka nilai aset bumi resources tersebut mencapai USD 240 miliar. Bahkan Rothschild, investor kelas kakap dari Inggris juga berinvestasi di BUMI. Begitu juga Borneo lumbung energy dan mineral (BORN), sebuah perusahaan batubara, berhutang ke Standard Chartered USD 1 milyar untuk membeli saham BUMI.
Setelah melakukan pembelian, harga saham bumi bukannya naik justru terus mengalami penurunan. Turunnya harga saham BUMI secara drastis tidak terlepas dari 3 hal ini. Pertama, turunnya pendapatan BUMI akibat jatuhnya harga batu bara hingga mencapai titik terendah di kisaran USD 41 per metrik ton pada Januari 2016. Kedua, beban utang yang begitu besar hingga membuat perusahaan kesulitan untuk membayar. Ketiga konflik manajemen perusahaan antara bakrie dengan Rothschild. Yang menarik adalah lo kheng yang sudah nyangkut dan floating loss sangat banyak diluar dugaan justru menambah kepemilikannya sebesar 1 miliar lembar saham bumi yang setara dengan 2.7% dari saham bumi. Dengan rata rata pembelian di Rp 300/lembar. setara nilai pembelian 290 miliar. Namun Setelah itu bumi masih tetap tidur panjang di harga 50/lembar setidaknya sampai dengan bulan juli 2016. Transaksi sahamnya juga sepi hanya puluhan ribu hingga ratusan juta rupiah. Padahal tahun 2009 BUMI adalah saham sejuta umat.
Lo Kheng Hong menceritakan saat bumi terpuruk dan tidur di harga 50 rupiah sebagian orang senang. Seperti iklan rokok senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang. Ketika berjumpa temannya mereka selalu menanyakan saham bumi yang dipegang lo kheng hong. Lo kheng hong menjawab the game is not over yet. Masih ada harapan.
Mengapa LKH tidak cutloss saham BUMI yang dipegang? karena yakin Rp50 untuk saham bumi termasuk salah harga atau diskon. Dengan jumlah saham 36,6 miliar, kapitalisasi saham BUMI hanya sebesar Rp 1,83 triliun. Dengan asumsi kurs rupiah sebesar Rp 13.000 per dollar, nilai perusahaan BUMI saat harga sahamnya Rp 50 per saham adalah US$ 135 juta. Padahal nilai cadangan batubara BUMI USD 240 miliar. Murah, bukan? LKH juga tidak khawatir dengan penurunan harga tersebut. Walaupun investasinya di BUMI habis, dia masih kaya,
Agustus tahun 2016 harga batubara mulai naik signifikan, tak lama kemudian saham bumi berhasil menyelesaikan proses PKPU dan konversi hutang menjadi saham yang mengakibatkan harga saham bumi naik cepat. Hingga mencapai 500/lembar. Lo kheng hong melepas 90% sahamnya di harga tersebut. Dengan rata rata pembelian 300/lembar return yang di dapatkan 66% dan menghasilkan return 40 miliar .
Menurutnya dia mendapatkan pelajaran dari saham Bumi. ilmu saham saya naik ke level yang lebih tinggi. Saya menjadi lebih berhati hati dan pintar.
Post a Comment for "Kenapa Lo Kheng Hong Beli Saham Bumi Resources"